Kamis, 17 Mei 2012

Seluruh Nafas Ini

Lihatlah luka ini, yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku ta akan lupa, ta akan pernah bisa
Entah apa yang harus memisahkan kita
Saat ku tertatih
Tanpa kau disini
Kau tetap ku  nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untuk mu seluruh nafas ini
Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari
Jalan untuk kembali
Takdir Cinta yang menuntunmu  kembali padaku
Di saat ku tertatih
Tanpa kau disini
Kau tetap kunanti  demi keyakinan ini
Jika memang kau terlahir hanya  untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku............
Untukmu sluruh nafas ini
Dan ini yang terakhir…..aku menyakitimu
Dan ini yang terakhir….. aku meninggalkanmu
Ta kan ku sia-sia kan hidupmu lagi
Ini yang terakhir…..

" Last Child & Giselle "

Minggu, 13 Mei 2012

Nilai Persahabatan

NILAI PERSAHABATAN

Nilai persahabatan harus kita junjung tinggi. Mencari teman itu mudah, tetapi susah mencari teman yang mau mengerti dan mau menerima kita apa adanya. Bener gag ??? Di antara nilai persahabatan tersebut adalah sebagai berikut nihhhh.... 

1. Simpati

      Simpati adalah rasa kasih, rasa setuju, dan rasa suka terhadap sesuatu. Simpati dapat pula diartikan sebagai keikutsertaan merasakan perasaan orang lain, baik suka maupun duka. Simpati berarti menarik perasaan orang lain.
      Simpati merupakan perasaan yang bersumber dari hati. Oleh karena itu, kita tidak mengetahui rasa simpati seseorang karena kita tidak dapat mengetahui isi hati dan kemauannya.
Atas dasar ini, simpati tidak dapat dibuat-buat. Simpati seseorang bisa lahir secara alamiah. Oleh karena itu, simpati memiliki hubungan dengan wibawa dan kepribadian seseorang.
      Simpati pada orang lain merupakan kunci keberhasilan dalam interaksi sosial. Membangun simpati berarti memahami dunia orang lain. Setiap individu memiliki dunianya yang berbeda atas pengalamannya terhadap suatu hal. Kita dapat membangun simpati dengan cara rendah hati ( bicara tanpa embel-embel pangkat dan derajat ) dan fleksibel ( tidak memaksa orang lain untuk mengikuti ). Cara yang lebih mudah adalah dengan memperhatikan gaya bahasa orang yang kita ajak bicara. Bila mereka bicara dengan nada pelan, kita juga berbicara dengan pelan, bila mereka berbicara dengan intonasi yang tinggi, sesekali kita mengikutinya. Demikian juga kita harus menyesuaikan kata-kata yang mereka pakai.
      Orang yang bersikap rendah hati dan pandai menyesuaikan diri dengan dunia orang lain merupakan komukator simpatik dan ulung. Orang yang ulung dalam meraih simpati, dialah pemenang dalam pergaulan.

2. Empati

      Empati berasal dari bahasa Yunani yang berarti etertarikan fisik. Empati didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan merasakan perasaan orang lain. Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang berempati akan mampu mengetahui pikiran orang lain.
      Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu syarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus, Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, kemudian dimengerti. Inilah yang disebutnya omunikasi empatik. Dengan memahami dan mendengarkan orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
      Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan menerimanya. Oleh karena itu, dalam ilmu pemasaran, memahami perilaku konsumen merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan, dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun kelompok kerja.
      Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apa pun dengan sikap yang positif.

3. Kejujuran
      Kejujuran termasuk nilai persahabatan. Jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktik dan penerapannya, secara hukum, tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harfiah, maka orang yang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui sesuatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
      Jujur terpercaya merupakan pangkal kesuksesan hidup. Orang yang sukses adalah orang yang tidak pernah mengakui kejujuran itu muncul dari dirinya, melainkan semata-mata merupakan pertolongan Tuhan. Kejujuran begitu sangat berharga dalam kehidupan. Tanpa kejujuran, tatanan dan system kehidupan akan hancur berantakan. Orang yang selalu berkata jujur, akan menempati ruang istimewa di hati manusia. Apa pun yang disampaikan oleh nya, akan di percaya orang. Kalau orang itu sudah percaya kepadanya, apa pun yang dilakukan membawa ketentraman hatinya. Apa pun diberikan kepadanya, ta ketinggalan bonus cuma-cuma. Jujur sejatinya membawa keberuntungan, jujur menarik rezeki dari langit, dan jujur adalah pintu keberkahan. Di manapun dia pijakkan kakinya kalau modalnya adalah kejujuran, dia akan mengundang simpati siapa pun. Semua orang akan mempercayainya. :)

Daftar Pustaka
M. Zuhaida. (2008). Menjadi Teman Baik. Semarang : CV. GHYYAS PUTRA.